wajahmu kusam tak berbedak,
hitam agak pekat terbakar matahari,
tubuhmu terbungkus kain kumal,
kapelamu tertutup anyaman tudung khas pedesaan,
selalu terlihat seperti itu,
dari belasan umurku hingga dewasa kini,
masih saja begitu,
aku kagum semangatmu,
tenagamu seperti tak pernah habis,
kerja kerasmu tak pernah berhenti,
peluh keringatmu masih saja tertetes untuk buah hatimu,
kata katamu tak pernah lelah mendoakanku,
aku bangga jadi putramu, ibu,
aku bukan putra yang baik, ibu,
aku tak pernah mendengarkanmu,
kata kata indahmu,
hanya do'a do'a itu,
yang selalu aku rasakan, ibu,
Do'akan saja saya, ibu,
Tuhan pasti mendengarkanmu,
dan terima kasih, IBU,
0 komentar:
Posting Komentar